PERANCANGAN PEMBELAJARAN MODEL ASSURE
Disusun oleh
DIANA
SARTIKA
1203724
I. Media Pembelajaran
A. Teori Media Pembelajaran
Kata
media berasal dari bahasa latin yang berarti perantara atau pengantar, Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai
benda yang dapat dimanipulasikan,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan
belajar mengajar, dan dapat mempengaruhi
efektifitas program instruksional (Asnawir dan Usman; 2002;11). Menurut Gerlach & Early (1971) media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap.
Gagne menyatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Dan Briggs menyatakan
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serat merangsang
siswa untuk belajar (Arif S. Sadiman, 2003: 6). Adapun media pengajaran menurut
Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi
pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa,
sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Menurut Djamarah (2002: 137)
media adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran.
Menurut Suprapto dkk, menyatakan bahwa media pembelajaran
adalah suatu alat pembantu secara efektif yang dapat digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Oemar
Hamalik media pembelajaran adalah Alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam
rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa
dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.Sedangkan Education
Association (NEA) mendefinisikan sebagai
benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan
beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar,
dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional
Dari berbagai definisi diatas diambil
kesimpulan bahwa media adalah segala benda yang dapat menyampaikan pesan atau
isi pelajaran sehingga dapat meningkatkan minat dan kreatfitas siswa dalam
belajar sehingga tujuan dari pembelajran yang diharapkan dapat tercapai.
B. Fungsi dan
Manfaat Media
Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan
pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari.
Berikut ini fungsi- fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir
dan Usman (2002:24):
1. Membantu memudahkan belajar bagi
siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
2. Memberikan pengalaman lebih nyata
(yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit
3. Menarik perhatian siswa lebih besar
(kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak
membosankan).
4. Semua indra siswa dapat diaktifkan.
5. Lebih menarik perhatian dan minat
murid dalam belajar
Manfaat Media Pembelajaran Beberapa manfaat media
pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:3) adalah:
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa
menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
3. Metode pembelajaran akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi
bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4. Siswa lebih banyak melakukan
kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
aktif.
C. Model
ASSURE
Model ASSURE merupakan salah satu
model pembelajaran yang secara efektif memberikan petunjuk dan perencanaan yang
bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan
tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi. Media pembelajaran merupakan
salah satu bagian yang menjadi bahan
pertimbangan ketika menggunkan model ASSURE untuk pembelajaran.
Pembelajaran dengan
menggunakan Model ASSURE mempunyai
beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan
bermakan bagi peserta didik. Tahapan tersebut
menurut Smaldino merupakan penjabaran dari ASSURE Model, adalah sebagai
berikut:
1. ANALYZE LEARNER (Analisis
Pembelajar)
Tujuan utama dalam
menganalisa termasuk pendidik dapat menemui kebutuhan belajar siswa yang urgen
sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran
secara maksimal. Analisis pembelajar meliputi tiga faktor kunci dari diri
pembelajar yang meliputi :
a) General Characteristics (Karakteristik Umum)
Karakteristik umum siswa dapat ditemukan
melalui variable yang konstan, seperti, jenis kelamin, umur, tingkat
perkembangan, budaya dan faktor sosial ekonomi serta etnik. Semua variabel konstan tersebut, menjadi patokan dalam merumuskan strategi dan media
yang tepat dalam menyampaikan bahan pelajaran.
b)
Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
Penelitian yang terbaru menunjukkan
bahwa pengetahuan awal siswa merupakan sebuah subyek patokan yang berpengaruh
dalam bagaimana dan apa yang dapat mereka pelajari lebih banyak sesuai dengan
perkembangan psikologi siswa (Smaldino dari Dick,carey& Camp; carey,2001). Hal ini akan memudahkan
dalam merancang suatu pembelajaran agar penyamapain materi pelajaran dapat
diserap dengan optimal oleh peserta didik sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya.
c)
Learning Style (Gaya
Belajar)
Gaya belajar yang dimiliki setiap
pembelajar berbeda-beda dan mengantarkan peserta didik dalam pemaknaan
pengetahuan termasuk di dalamnya interaksi dengan dan merespon dengan emosi
ketertarikan terhadap pembelajaran. Terdapat tiga macam gaya belajar yang
dimiliki peserta didik, yaitu: 1.
Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti
membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna
oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3.
Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami
oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.
2.
STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan Tujuan)
Tahap selanjutnya dalam ASSURE model
adalah merumuskan tujuan dan standar. Dengan demikian diharapkan peserta didik
dapat memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran.
Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari
strategi, media dan pemilihan media yang tepat.
Pentingnya Merumuskan Tujuan dan Standar
dalam Pembelajaran
Dasar dalam penilaian pembelajaran ini menujukkan pengetahuan dan
kompetensi seperti apa yang nantinya akan dikuasai oleh peserta didik. Selain
itu juga menjadi dasar dalam pembelajaran siswa yang lebih bermakna. Sehingga
sebelumnya peserta didik dapat mempersiapkan diri dalam partisipasi dan
keaktifannya dalam pembelajaran.
Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu
program pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123)
berikut ini :
1.
Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas
keberhasilan proses pembelajaran.
2.
Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan
belajar siswa
3.
Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran
4.
Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan
batas-batas dan kualitas pembelajaran.
b) Tujuan Pembelajaran yang Berbasis ABCD
Menurut Smaldino,dkk.,setiap rumusan
tujuan pembelajaran ini haruslah lengkap. Kejelasan dan kelengkapan ini sangat
membantu dalam menentukan model belajar, pemanfaatan media dan sumber belajar
berikut asesmen dalam KBM. Rumusan
baku ABCD tadi dijabarkan sebagai berikut:
- A = audience
Peserta didik dengan segala karakterisktiknya. Siapa pun peserta didik, apa pun
latar belakangnya, jenjang belajarnya, serta kemampuan prasyaratnya sebaiknya
jelas dan rinci.
- B = behavior
Perilaku belajar yang dikembangkan dalam
pembelajaran. Perlaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan
kata kerja. Kata kerja yang digunakan biasanya kata kerja yang terukur dan
dapat diamati.
- C = conditions
Situasi kondisi atau lingkungan yang memungkinkan bagi pebelajar dapat
belajar dengan baik. Penggunaan media dan metode serta sumber belajar menjadi
bagian dari kondisi belajar ini. Kondisi ini sebenarnya menunjuk pada istilah
strategi pembelajaran tertentu yang diterapkan selama proses belajar mengajar
berlangsung.
- D = degree
Persyaratan khusus
atau kriteria yang dirumuskan sebagai dibaku sebagai bukti bahwa pencapaian
tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil. Kriteria ini dapat dinyatakan
dalam presentase benar (%), menggunakan kata-kata seperti tepat/benar, waktu
yang harus dipenuhi, kelengkapan persyaratan yang dianggap dapat mengukur
pencapaian kompetensi. Ada empat kategori
pembelajaran.
c) Tujuan Pembelajaran dan Perbedaan Individu
Berkaitan dengan kemampuan individu dalam
menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Individu yang tidak
memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti
memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka timbullah mastery
learning (kecepatan dalam menuntaskan
materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki tiap individu.
3. SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA,
AND MATERIALS (Memilih, Strategi,
Teknologi, Media dan Bahan ajar)
Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif adalah
mendukung pembelajaran dengan menggunakan teknologi dan
media dalam sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media dan bahan ajar.
1. Memilih Strategi Pembelajaran
Pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan standar dan tujuan pembelajaran. Selain itu juga memperhatikan
gaya belajar dan motivasi siswa yang nantinya dapat mendukung pembelajaran.
Strategi pembelajaran dapat mengandung ARCS model (Smaldino dari Keller,1987). ARCS model dapat membantu
strategi mana yang dapat membangun Attention (perhatian) siswa,
pembelajaran berhubungan yang Relevant dengan keutuhan dan tujuan, Convident , desain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan oleh siswa dan Satisfaction dari usaha belajar siswa.
2.
Memilih Teknologi dan Media yang
sesuai dengan Bahan Ajar
Kata Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar.
Menurut Lesle J.Brigges dalam Sanjaya (2008:204) menyatakan bahwa media adalah
alat untuk perangsang bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Selanjutnya
Rossi dan Breidle dalam Sanjaya (2008:204) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan
pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.
Sedangkan menurut Gerlach, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja,
tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Media
itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi
yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Bentuk media adalah bentuk fisik dimana sebuah
pesan digabungkan dan ditampilkan. Bentuk media meliputi, sebagai contoh,
diagram (gambar diam dan teks) slide ( gambar diam lewat proyektor) video
(gambar bergerak dalam TV), dan multimedia komputer (grafik, teks, dan barang
bergerak dalam TV) Setiap media itu mempunyai kekuatan dan batasan dalam bentuk
tipe dari pesan yang bisa direkam dan ditampilkan. Memilih sebuah be ntuk media bisa menjadi sebuah tugas
yang kompleks-merujuk kepada cakupan yang luas dari media yang tersedia,
keanekaragaman siswa dan banyak tujuan yang akan dicapai.
Memilih
format media dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau
topik. Peran media pembelajaran menurut
Smaldino
- Memilih, Mengubah, dan Merancang Materi
1. Memilih Materi yang tersedia
· Melibatkan Spesialis
Teknologi/Media
· Menyurvei Panduan
Referensi Sumber dan Media
2. Mengubah Materi yang ada
3. Merancang Materi Baru
4.
UTILIZE TECHNOLOGY, MEDIA AND MATERIALS (Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan Ajar)
Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya mengikuti
langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu:
a. Mengecek bahan (masih layak pakai atau
tidak)
b. Mempersiapkan bahan
c. Mempersiapkan lingkungan belajar
d. Mempersiapkan pembelajar
e.
Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar.
5. REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap
materi dan media yang kita tampilkan. Seorang guru pada era teknologi
sekarang dituntut untuk memiliki pengalaman dan praktik menerapkan,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi ketimbang sekedar memahami dan member
informasi kepada siswa. Ini sejalan dengan gagasan konstruktivis bahwa belajar
merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman yang
autentik, diman para siswa akan menerima umpan balik informative untuk mencapai
tujuan mereka dalam belajar.
6.
EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi
dan Merevisi)
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk
mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan
dua tahapan yaitu:
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa,
· Penilaian Hasil Belajar Siswa yang Otentik,
· Penilaian Hasil Belajar Portofolio
· Penilaian Hasil Belajar yang Tradisional / Elektronik.
2.
Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
3. Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.
II. Penerapan Model ASSURE
a. ANALYZE LEARNER (Analisis
Pembelajaran)
Pondok Pesanstren
Perguruan Diniyyah Puteri merupakan pondok pesantren Modren khusus perempuan
yang berada di Kota Padang Panjang.
Tingkat pendidikan Diniyyah Puteri dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai
Sekolah Tinggi.
Salah satu tingkat
pendidikan yang ada di Diniyyah Puteri adalah SLTP yang di Diniyyah Puteri
disebut juga dengan tingkat DMP
(Diniyyah Menengah Pertama). Siswa tingkat DMP lebih kurang sebanyak 300
orang yang terdiri dari 5 kelas untuk tiap tingkatnya.
Rancangan
penggunaan media dengan model ASSURE akan dilakukan santri kelas VII DMP (Kelas
I SLTP) pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). SKI merupakan salah
satu mata pelajaran yang ditetapkan oleh Kurikulum Kementrian Agama. Untuk
sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Kementrian Agama.
Mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan mata pelajaran baru bagi santri kelas
VII DMP Diniyyah Puteri. Karena di Sekolah Dasar (SD) mereka tidak mempunyai
mata pelajaran SKI.
Mata pelajaran SKI
merupakan mata pelajaran yang berisikan sejarah- sejaran kebudayaan yang
dimiliki oleh umat islam dari zaman Rasulullah SAW, Sahabat, Tabiin dan Tabi’
tabiin. Dan kejayaan-kejayaan umat islam yang ada pada zaman dahulu hingga
zaman sekarang.
Karena mata
pelajaran ini baru bagi santri kelas VII DMP maka pelajaran SKI harus di
sajikan dengan menarik sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk
mempelajari dan memhami serta mengambil pelajaran dari sejarah kebudayaan umat
islam pada zaman dahulunya.
Dari observasi yang
dilakukan siswa sangat menyukai pelajaran dengan melibatkan aktif mereka dalam
pembelajaran, tidak hanya ceramah dan mendengarkan saja, sehingga untuk
menyampaiakan materi pelajaran diperlukan metode yang menarik dan media
pembelajaran yang melibatkan aktif
peserta didik dalam pelajaran tersebut.
Gaya belajar
peserta didik pada umumnya berbeda-beda. Gaya belajar terdiri dari:
1.
Gaya belajar visual
(melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca.
2.
Gaya belajar audio
(mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika
pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius.
3.
Gaya belajar
kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta
didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.
Ketiga gaya belajar
ini cocok untuk ketiga bidang studi ini karena, siswa perlu mendengarkan
(audio) dan melihat (visual) dengan
serius penjelasan dari guru atau media audio visual lainnya mengenai perjalanan sejarah islam pada zaman
dahulunya. Dan gaya belajar kinestetik
(melakukan) mencoba memerankan/ membuat drama tentang gaya kehidupan/perjuangan
umat islam pada zaman dahulunya sehingga siswa benar- benar paham dan mengerti
dan dapat menceritakannya kembali sejarah peradaban umat islam pada zaman
dahulunya.
b.
STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan Tujuan)
Tujuan pembelajaran perlu dijelaskan dengan spesifik untuk
memudahkan langkah-langkah yang dilakukan untuk menyampaikan materi pelajaran
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Salah satu materi yang dibahas dalam mata pelajaran SKI
adalah “Sejarah dan Perjuangan Nabi Muhammad SAW”. Kompetensi yang diharapkan dari materi ini
adalah:
1. Siswa dapat mendiskripsikan misi
nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian,
kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat.
2. Siswa dapat mengambil hikmah dari
misi nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian,
kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat
dikaitakan dengan perkembangan kondisi sekarang.
3. Meneladani perjuangan nabi dan para
sahabat dalam mengahdapi masyarakat Mekkah, dengan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Mendeskripsikan sejarah Nabi
Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan
perdagangan.
5. Mengambil hikmah dari misi nabi
Muhammad SAW dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan
perdagangan
6. Meneladani semangat perjuangan Nabi
dan para sahabat di Madinah.
c. SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA,
AND MATERIALS (Memilih, Strategi,
Teknologi, Media dan Bahan ajar)
1.
Jika merujuk
pada ARCS (attention, relevant, confidence and satisfaction) maka
strategi yang akan dipilih dalam perencanaan pembelajaran ini adalah strategi
yang berpusat pada pembelajar. Yang mana
siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
2.
Teknologi yang
digunakan dalam pembelajaran ini adalah, dengan menggunakan teknologi audio
visual, dengan memutarkan film mengenai perjuangan Rasulullah dan sahabat.
3.
Media yang
digunakan dalam pembelajaran ini adalah media audio visual. Serta menggunakan media
kartu dengan menampilan dengan kartu peran dari masing-masing sahabat kecuali
Rasulullah.
d.
UTILIZE TECHNOLOGY, MEDIA AND MATERIALS (Menggunakan Teknologi, Media dan Bahan Ajar)
Langkah yang
dilakukan sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah:
1.
Mengecek bahan
(masih layak pakai atau tidak)
2.
Mempersiapkan bahan
3.
Mempersiapkan
lingkungan belajar
4.
Mempersiapkan
pembelajar
5.
Menyediakan
pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar)
Untuk pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) teknologi yang akan
digunakan adalah media televisi (audio visual) dengan memutarkan film sejarah
perjuangan pada zaman Nabi dan sahabat.
Dengan menyediakan tempat yang nyaman untuk siswa bisa menyaksikan
sejarah perjuangan Nabi dan sahabat. Serta ditambah dengan mendengarkan
penjelasan tambahan dari guru dengan menggunakan media kartu yang menampilkan
peran dari masing-masing yang diceritakan oleh guru.
Sebelum guru memutarkan film mengenai perjuangan Rasullah, guru
mempersiapkan siswa dengan memberikan simulasi untuk memfokuskan kosentrasi
siswa dan membuka limbic siswa. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan kepada
siswa tujuan pembelajaran yang diharapkan dari materi tersebut.
Setelah siswa selesai menyaksikan pemutaran film tersebut siswa diminta
untuk menceritakan ulang kembali kisah yang perjuangan Rasulullah dan sahabat.
e.
REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Untuk mengetahui minat dan tingakat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah diberikan, maka sangat diperlukan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran. Pengembagan partisipasi siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan
memberikan kuis kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru. meminta siswa untuk membuat
kelompok dan meminta untuk membuat drama mengenai kisah perjuangan Nabi sesuai
dengan tema yang ada. Siswa diminta juga untuk membuat bagaimana aplikasi
perjuangan Rasulullah dengan zaman sekarang ini dana mempresentasikannya
kedepan kelas.
f.
EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi
dan Merevisi)
Evaluasi yang dilaksanakan adalah:
1. Evaluasi mengenai
terhadap metode, media dan strategi yang digunakan selama ini dalam proses
pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan dengan mengadakan wawancara dengan peserta
didik dan meminta peserta didik untuk mengisi angket yang telah disiapkan
mengenai sistem pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini.
2. Evaluasi terhadap
pencapaian kompetensi yang diharapkan terhadap peserta didik. Evalusi
dilaksanakan dengan pelaksanaan tes dengan memberikan separangkat soal yang
harus di jawab oleh siswi. Siswi juga
diminta untuk mempresentasikan kembali kedepan kelas perjalanan sejarah
kehidupan Rasulullah dan sahabat.
3. Dari hasil evaluasi
terhadap sistem pembelajaran yang telah diberikan kepada siswa maka diadaka
revisi terhdap hasil evaluasi yang bernilai negative atau yang tidak diharapkan.
III.
Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MTs DMP Diniyyah Puteri
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas : VII/1
Standar Kompetensi : Memahami
sejarah Nabi Muhammad SAW periode Mekah
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan misi Nabi Muhammad SAW
sebagai rahmatan bagi alam semester
Alokasi Waktu : 2 x 24
1.
Tujuan
Pembelajaran
1. Membuat
peta konsep tentang misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil’alamin
2. Learning
start with Question tentang cara dakwah Nabi Muhammad SAW
3. Tanya
jawab tentang keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
2.
Materi
Pembelajaran
Sejarah dan Perjuangan Nabi
Muhammad SAW
3.
Metode
Pembelajaran
a. ceramah
b. Tanya Jawab
c. Penugasan
d. Diskusi
4.
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
a.
Langkah awal
1.
Siswa berdo’a
bersama dengan bimbingan guru
2.
Guru memotivasi
siswa akan pentingnya kompetensi yang dipelajari.
b.
Kegiatan Inti
1.
Siswa membentuk
kelompok dengan bimbingan guru menjadi 3 kelompok
2.
Siswa
mengidentifikasi bentuk/wujud kebudayaan islam dan non islam
3.
Siswa Tanya
jawab dengan anggota kelompoknya tentang bentuk /wujud kebudayaan islam dan non
islam
4. Siswa
dengan anggota kelompoknya membandingkan bentuk kebudayaan islam dengan
kebudayaan non islam.
5. Siswa
menjelaskan pemahaman masing-masing secara individual kepada kelompoknya
6. Siswa
menempel hasil pekerjaan masing-masing secara individual kepada kelompoknya.
7. Menempel
hasil pekerjaan masing-masing kelompok secara bergantian selama lima menit dan kelompok menanggapi
secara bersama-sama dan guru memberikan penguatan terhadap konsep yang dibahas
pertanyaan.
c.
Kegiatan Akhir
1.
Siswa dan Guru
merangkum dan menyimpulkan bentuk wujud kebudayaan islam
2.
Siswa dan guru
melakukan refleksi
3.
Siswa dan guru
merancang pembelajaran berikutny berdasarkan pengalaman pembelajaran itu.
d.
Sumber Belajar
Ø Buku
sejarah kebudayaan islam DEPAG
Ø Buku
Sejarah Kebudayaan Islam Toha Putera
Ø Buku
Sejarah Kebudayaan Islam tiga Serangkai
Ø Buku
Sejarah Hidup Muhammad SAW
Ø Enskopledi
Islam
5.
Penilaian
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Penilaian
|
Contoh
Instrumen
|
|
Menjelaskan misi
nabi Muhammad sebagai rahmatan lil ‘alamin
|
Penugasan
|
Tugas
|
Jelaskan misi Nabi
Muhammad sebagai rahmatan lil’alamin?
|
|
Mengidentifikasi
cara dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
|
Tes Lisan
|
Jawab singkat
|
Sebutkan cara
dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
|
|
Mengidentifikasi
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
|
Tes Lisan
|
Jawab singkat
|
Sebutkan
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
|
|
·
Identifikasi minimal tiga contoh/bentuk eujud
kebudayan islam
Pedoman Penskoran
Aspek
|
Skor
|
Siswa menuliskan
tiga wujud kebudayaan islam
|
2
|
Siswa menuliskan
1-2 wujud kebudayaan islam
|
1
|
Siswa tidak dapat
menyebutkan contoh wujud kebudayaan islam
|
o
|
Tentukan perbedan
wujud/bentuk kebudayaan islam dan non islam (minimal dua perbedaan)
Pedoman penskoran
Aspek
|
Skor
|
Siswa menuliskan 2
perbedaan wujud kebidayaan islam dan non islam
|
2
|
Siswa menuliskan
1-2 prbedaaan wujud kebudayaan islam dan
non islam
|
1
|
Siswa tidak dapat
menyebutkan contoh wujud kebudayaan islam dan non islam
|
o
|
Nilai = skor yang
diperoleh/skor maksimal x 100
IV. Penutup
Berdasarkan
bahasan makalah di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam merancang
pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat dirancang dengan menggunakan model
pembelajaran ASSURE. Karena model ASSURE dapat membantu pendidik tahap demi tahap dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran seperti menganalisis pembelajar, membantu bagaimana menentukan
tujuan, memilih media-teknologi-strategi-materi, menggunakan media-teknologi-strategi-materi,
bagaimana membuat pebelajar berpartisipasi aktif sampai menilai dan merevisi
kegiatan yang telah berlangsung.
DAFTAR RUJUKAN
Azhar Arsyad, 1997, Media Pengajaran Jakarta:Raja Grafindo Persada
Basyiruddin Usman, Asnawir, 2002, Media
Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers
Mahfud Shalahuddin, 1996, Media
Pendidikan Agama Bandung : Bina Islam
Oemar Hamalik, 1989, Media
Pendidikan Bandung : Citra Aditya,
Rusma.
2011. Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta:
Rajawali Press
Smaldino,
Sharon E, dkk. 2007. Instructional Technology And Media For
Learning Ninth edition. New Jersey Columbus, Ohio: PEARSON Merrill
Prentice Hall
LAMPIRAN
SILABUS
Nama
Sekolah :
MTs DMP Diniyyah Puteri Padang Penjang
Mata
Pelajaran :
Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/
Semester :
VII/I
Standar
Kompetensi : Memahami
Sejarah Nabi Muhammad SAW
Kompetensi Dasar
|
Materi Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Indikator
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Mendeskripsikan misi nabi Muhammad
SAW sebagai Rahmatan Lil’alamin, pembawa kedamaian, kesejateraan, dan
kemajuan masyarakat
|
Sejarah Nabi Muhammad
|
· Membuat
peta konsep tantang Nabi Muhammad sebagai rahmatan lil’alamin
· Learning
start with question tentang cara nabi berdakwah di Mekkah
· Tanya
jawab tentang keberhasilan nabi Muhammad SAW
|
· Menjelaskan
misi Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmatan lil’alamin
· Mengidentifikasi
cara Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah
· Mengidentifikasi
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW
|
Penugasan
Tes lisan
Tes Lisan
|
4x40’
|
Buku SKI Depag
SKI Toha Putra
SKI Tiga Serangkai
Sejarah hidup Nabu Muhammad SAW
Ensikopledi islam
|
Mengambil hikmah dari misi Nabi
Muhammad SAW sebagai rahmatan bagi alam semesta, pembawa kedamaian,
kesejahteraan , dan kemajuan masyarakat dikaitkan dengan perkembangan
sekarang
|
Hikmah dan misi Nabi Muhammad SAW
sebagai rahmatan lil ‘alamin
|
· Tanya
jawab tentang hikmah dan misi Nabi Muhammad sebagai rahmatan lilalmin
· Learning
start with queation tentang misi Nabi Muhammad di Mekkah
· Berdiskusi
tentang kemajuan masyarakat islam dikaitkan dengan perkembangan sekarang
|
·
Menjelaskan hikmah dan misi Nabi Muhammad sebagai rahmatan
Lil alamin
·
Menyebutkan hikmah yang dapat diambil dari misi Nabi Muhammad SAW
·
Menjelaskan keterkaitan misi dakwah Nabi Muhammad SAW
dengan perkembangan dakwah sekarang
|
Tes lisan
Tes lisan
Penugasan
|
4x40’
|
Buku SKI Depag
SKI Toha Putra
SKI Tiga Serangkai
Sejarah hidup Nabu Muhammad SAW
Ensikopledi islam
|
Meneladani perjuangan Nabi dan
para sahabat dalam mengahadapi masyarakat
|
Kisah Perjuangan Nabi dan para
sahabat dalam menghadapi masyarakat
|
· Menyusun
cerita singkat dari perjuangan Nabi dalam menghadapi masyarakat
· Menyusun
cerita singkat dari perjuangan Nabi dan para sahabat dalam menghadapi
masyarakat
· Berdiskusi
tentang keterkaitan dengan perjuangan Nabi dan para sahabatnya
|
·
Menjelaskan keteladanan dari perjuangan Nabi dalam
menghadapi masyarakat
·
Menjelaskan keteladanan dari para sahabat dalam menghadapi
masyarakat
·
Menjelaskan keterkaitan perjuangan Nabi dengan para
sahabat
|
Penugasan
Penugasan
Penugasan
|
4x40’
|
Buku SKI Depag
SKI Toha Putra
SKI Tiga Serangkai
Sejarah hidup Nabu Muhammad SAW
Ensikopledi islam
|